EBOOK KURIKULUM KTSP 2006, TERBITAN TAHUN 2008-2009

JUMLAH BUKU DALAM DVD-BSE: 1119 DARI 1331 (YANG TELAH DIUPLOAD DI WEBSITE KEMDIKBUD).

Dapatkan DVD-BSE dengan harga Terjangkau di DVD-BSE WEBSITE. Lebih praktis, Lebih hemat biaya, tidak susah-susah Download di internet. DAN PASTI PUAS. Berminat?? Klik di DVD-BSE atau Hubungi 081338153217

Dan Dapatkan Pula DVD BSE Kurikulum 2013 sebagai bonus pembelian DVD BSE paket Komplit.

Cari Blog Ini

Sudah saatnya(kah) Indonesia Beralih ke e-Book?

OPINI | 15 October 2012 | 21:06 
Buku elektronik dapat diartikan sebagai versi digital dari buku cetak konvensional. Tidak semua buku elektronik berasal dari buku yang telah dicetak secara konvensional yang kemudian dibuatkan versi digitalnya, bahkan telah banyak beredar buku elektronik yang tidak memiliki versi cetak tetapi langsung dibuat dalam bentuk digital. Jika buku cetak pada umumnya berupa kumpulan kertas yang berisikan teks dan gambar, maka buku elektronik tidak hanya memuat teks dan gambar tetapi juga memuat suara dan video atau animasi.

Tetapi kita harus ingat bahwa untuk dapat menggunakan buku elektronik dibutuhkan dua hal: buku itu sendiri dan alat bacanya (e-book readers). Bahkan sebagian buku elektronik hanya dapat diakses dengan sistem lisensi lewat internet sehingga pembaca tidak benar – benar memiliki buku elektronik tersebut tetapi hanya dapat mengaksesnya dalam kurun waktu tertentu. System lisensi ini kebanyakan berlaku selama masa berlangganan, bukan lisensi untuk setiap judul. Lisensi ini hanya dapat digunakan untuk kuota pemakaian tertentu dan ketika kuota sudah terpenuhi maka akses terhadap buku elektronik akan ditutup.
Menurut salah satu artikel di perpustakaan digital Undip, industry buku elektronik saat ini sedang mengembangkan standar protocol transfer data dan metadata. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Open E-book Forum (OEB) yang kini menjadi International Digital Publishing Forum (IDPF) adalah membuat berbagai standar mulai dari Open Publication Structure, Open Packaging Structure, sampai Open Container Format. Pada saat ini, sebagian besar tampilan buku elektronik di internet menggunakan DOC, HTML, XML atau PDF. Di masa depan, buku elektronik yang memakai format XML dapat memakai akhiran “.epub” di belakang nama berkas. (2)
Hingga saat ini belum ada buku elektronik yang ideal yang dapat benar – benar menggantikan buku cetak konvensional. Tampilan buku elektronik seharusnya dirancang sebaik mungkin sehingga pembaca dapat membacanya dengan nyaman dan tidak membuat mata letih seperti yang kita alami ketika membaca melalui perangkat komputer dibandingkan membaca di kertas. Selain itu, alat pembaca buku elektronik (e-book reader) masih tergolong mahal. Walaupun saat ini hampir semua jenis telepon genggam dapat digunakan untuk membaca buku elektronik, tetapi layar telepon genggam yang kecil mengurangi kenyamanan dalam membaca. Pengamanan dan pengkategorian konten sesuai dengan usia pembaca juga harus diperhatikan oleh penerbit buku elektronik agar buku yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi anak – anak tidak dapat diakses oleh anak – anak. Seleksi yang ketat atas konten dan sertifikasi merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga konten yang berkualitas. Katalogisasi buku elektronik juga harus disusun sedemikian rupa untuk memudahkan pencarian melalui keyword yang tepat, seperti halnya jika kita mencari jurnal online.
Akan tetapi, industri buku elektronik di Indonesia belum berkembang seperti industri buku konvensional. Jaringan penerbit dan penyedia jasa buku elektronik seringkali kurang responsif terhadap pembeli.(1) Penerbit juga bersikap terlalu protektif dengan menggunakan sistem lisensi yang hanya dapat diakses dalam kurun waktu tertentu, bahkan seringkali akses diberikan hanya untuk perorangan dan bukan untuk institusi. Hal ini menyulitkan pembeli, terutama pengelola perpustakaan, yang bermaksud memiliki koleksi buku elektronik dan menggunakan akses tersebut untuk dipakai secara bersama – sama oleh anggota perpustakaan. Padahal harga atau ongkos berlangganan lisensi tersebut tergolong mahal untuk perorangan.(3)
Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) membuat terobosan baru dengan menerbitkan buku sekolah elektronik (BSE) yang disediakan bagi siswa SD sampai SMA. Tujuan dari program BSE ini menyediakan sumber belajar alternatif bagi siswa dan dapat merangsang siswa untuk berpikir kreatif menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.(3)
Hal ini merupakan suatu lompatan yang cukup jauh bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Pemerintah membeli hak cipta buku teks pelajaran sekolah langsung dari penulis ataupun penerbit dan menyebarluaskan buku melalui internet. Isi dari buku sekolah elektronik dibuat sama dengan isi buku sekolah konvensional, hanya saja dirubah bentuknya menjadi format digital. Kebijakan menerbitkan Buku Sekolah Elektronik ini bukan tanpa hambatan. Masalah infrastruktur sekolah dan akses ke internet menjadi kendala utama. Terutama untuk sekolah – sekolah yang berada di daerah terpencil yang bahkan tidak memiliki fasilitas komputer sama sekali. Bahkan para siswa dan orang tua di kota besar pun masih banyak yang belum terbiasa dengan internet dan hal ini menghambat pendistribusian buku sekolah elektronik.
Banyak manfaat dan kelebihan yang bisa di ambil dari penerapan buku elektronik, untuk Indonesia dengan beberapa fakta di atas, sudah saatnya(kah) kita beralih ke e- book?
Dibuat oleh:
Alfian, Dyka Patriawardhani, Kurnia Dyputera dan Novendra (Kelompok 4, Kelas PW23-C)
Untuk tugas mata kuliah System Information and Technology
Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada, 2012
Sumber:
  1. Putera, P. B., 2011, Ebook dan Pasar Perbukuan Kini, Diakses pada tanggal 11 Oktober 2012; Alamat website: http://www.buku-e.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1321295564&&1

  2. Diponegoro University Library, Buku Elektronik, Diakses pada tanggal 11 Oktober 2012: Alamat website: http://digilib.undip.ac.id/index.php/component/content/article/53-perpuspedia/206-buku-elektronik

  3. Ismawati, J., 2011, “Buku Sekolah Elektronik”, Nasib Mahasiswa dan Murid Masa Kini, Diakses pada tanggal 11 Oktober 2012; Alamat website: http://bse31.blogspot.com/2011/12/buku-sekolah-elektronik-nasib-mahasiswa.html
     
    Sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/15/sudah-saatnyakah-indonesia-beralih-ke-e-book-495975.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar