EBOOK KURIKULUM KTSP 2006, TERBITAN TAHUN 2008-2009

JUMLAH BUKU DALAM DVD-BSE: 1119 DARI 1331 (YANG TELAH DIUPLOAD DI WEBSITE KEMDIKBUD).

Dapatkan DVD-BSE dengan harga Terjangkau di DVD-BSE WEBSITE. Lebih praktis, Lebih hemat biaya, tidak susah-susah Download di internet. DAN PASTI PUAS. Berminat?? Klik di DVD-BSE atau Hubungi 081338153217

Dan Dapatkan Pula DVD BSE Kurikulum 2013 sebagai bonus pembelian DVD BSE paket Komplit.

Cari Blog Ini

Mengapa BSE Kurang Berpengaruh?

Pendidikan 6 Juli 2009 Comments: 6
Buku sekolah elektronik (BSE) ditulis Kompas.com kurang berpengaruh dalam mengatasi mahalnya pembiayaan buku sekolah. Mengapa demikian? Padahal BSE dibuat untuk mengantisipasi mahalnya biaya sekolah (belanja buku pelajaran). Nyatanya tetap saja buku-buku pelajaran dibeli dari luar.  Apa kurangnya BSE yg disediakan itu? Di mana salahnya sehingga tidak bisa teroptimalkan BSE itu?
Dipakai atau tidaknya BSE itu tergantung dari kemauan guru, mau atau tidak untuk menggunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran di kelasnya. Dari sisi siswa kebanyakan adalah hanya nerimo apa kata guru. Maksimalilasi BSE dalam hal ini tergantung guru. Lalu mengapa guru pada enggan merekomendasikan BSE saja? Mungkin guru-guru kurang terbiasa memanfaatkan media digital, demikian juga para siswa. Tetapi versi cetak-nya sudah dan bisa di terbitkan dengan harga murah. Mungkin isi dari kebanyakan BSE itu “kurang menarik”. Mungkin pihak sekolah (Guru) lebih banyak mendapatkan keuntungan finansial dari para penerbit. Mungkin dari BSE yang tersedia perlu dilengkapi LKS sekaligus panduan penggunaan buku untuk Guru dab Siswa.
Sebenarnya jika para guru membiasakan kepada siswa untuk mencari referensi selain buku-buku yg ada, maka soal buku mahal bisa teratasi. Misalnya jika tersedia akses internet, maka internet adalah sumber dan lahan untuk petualangan pengetahuan siswa. Kabarnya dari diknas sudah menyediakan “Jardiknas” pada setiap kabupaten. Ini perlu maksimalisasi juga.
Soal biaya cetak dengan HET yg dipatok, maka sekolah di P. Jawa bisa memanfaatkannya dengan tetap mendapatkan keuntungan bagi percetakannya. Tetapi untuk luar P. Jawa maka ini akan tidak lebih murah daripada membeli buku dari penerbit, lebih-lebih jiga penerbit memberikan imbalan dalam bentuk finasial kepada pihak sekolah. Karena kebijakan pemakaian buku biasanya sekolah (kepala sekolah & guru) yg berkuasa.
Jadi optimalisasi pemanfaatan BSE menurut saya dipengaruhi oleh budaya konvensional para pihak sekolah dan siswa, budaya mendapatkan keuntungan dari penerbit.  Sebenarnya langkah diknas “membeli buku” mesti melihat siapa pengarang yg selama ini bukunya banyak dipakai guru dan siswa. Harapannya tentu buku-buku itu akan benar2 “terpakai”. Penulis buku sangat berpengaruh dalam hal siapa sih yg menulis. Hal ini memang akan jauh lebih mahal, karena mereka yg bukunya laris karena isinya semakin bagus akan dipertahankan oleh penerbit yg selama ini menerbitkan buku pelajaran “legendaris”.
Dan seterusnya?
 
Sumber: http://urip.wordpress.com/2009/07/06/mengapa-bse-kurang-berpengaruh/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar