EBOOK KURIKULUM KTSP 2006, TERBITAN TAHUN 2008-2009

JUMLAH BUKU DALAM DVD-BSE: 1119 DARI 1331 (YANG TELAH DIUPLOAD DI WEBSITE KEMDIKBUD).

Dapatkan DVD-BSE dengan harga Terjangkau di DVD-BSE WEBSITE. Lebih praktis, Lebih hemat biaya, tidak susah-susah Download di internet. DAN PASTI PUAS. Berminat?? Klik di DVD-BSE atau Hubungi 081338153217

Dan Dapatkan Pula DVD BSE Kurikulum 2013 sebagai bonus pembelian DVD BSE paket Komplit.

Cari Blog Ini

Radar Lampung: Buku Sekolah Elektronik Belum Efektif

Jakarta– Penggunaan buku sekolah elektronik (BSE) menjadi perdebatan. Bahkan, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sendiri belum melakukan evaluasi BES setelah dua tahun program tersebut dimanfaatkan siswa untuk mengunduh buku pelajaran secara online.

“Buku lawas sebenarnya masih bisa digunakan, jika benar cara pengelolaannya," ujar Wakil Mendiknas Fasli Jalal dalam diskusi Revitalisasi Konten Lokal dalam Bahan Bacaan Anak di Istora Senayan, Jakarta, kemarin (7/7).
 Fasli mengakui, Kemendiknas memang belum melakukan evaluasi terhadap lebih dari 200 BSE yang telah dibeli hak ciptanya sejak 2008. Buku itu akan berlaku hingga 15 tahun mendatang. Belum lima tahun berlangsung sudah banyak permasalahan terhadap BSE sendiri. ’’Ini sedang tahap evaluasi. Kami belum tahu kendala dan solusinya di lapangan," paparnya.
Hanya, lanjut Fasli, dengan BSE masyarakat bisa mengunduh buku sekolah apa pun yang dibutuhkan siswa. Bahkan, pihaknya tidak melarang BSE itu digandakan dan diperdagangkan dengan ketentuan tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kemendiknas.
Di samping itu, Fasli mengungkapkan banyak juga buku yang tidak dirawat dengan baik oleh sekolah. ’’Buku-buku itu sebenarnya perlu ada pengawasan," katanya.
Menurut dia, memang perlu ada evaluasi terhadap buku-buku pelajaran dan nonpelajaran yang tersimpan di perpustakaan sekolah. Biasanya, kata dia, yang menjadi kendala bukan saja karena buku. ’’Tapi banyak juga sekolah yang belum memiliki perpustakaan, sehingga siswa tidak tahu mau pergi ke mana untuk membaca buku dengan nyaman," lanjutnya.
 Sebab, ujarnya, beban pembelian buku itu sudah diringankan dengan adanya bantuan operasional sekolah (BOS) untuk buku. ’’Itulah gunanya BOS buku, biar dicetak tetap bisa dibeli dengan harga murah dari alokasi uang BOS," jelasnya.

 Sementara dengan diberlakukannya BSE tersebut, Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) merasa dipandang sebelah mata. Pasalnya saat BSE itu diluncurkan, pihaknya tak boleh lagi menerbitkan buku sekolah yang sudah dibeli hak ciptanya. ’’Ya kita terbitkan buku pengayaan saja," tandas ketua Ikapi Pusat Setia Dharma Madjid.
Setia mengungkapkan sangat tidak efektif sistem BSE yang diberlakukan Kemendiknas kini.
Menurutnya, setelah pemerintah membeli hak cipta buku dan menyebarkannya secara elektronik seharusnya tidak lagi menyuruh percetakan lain untuk menggandakannya dalam bentuk buku.
 ’’Apakah tidak lebih efektif, setelah membeli hak cipta, pemerintah menggandakannya sendiri lalu membagikannya secara gratis," tegas Setia. (jpnn/rim)

Sumber: http://radarlampung.co.id/read/pendidikan/17919-buku-sekolah-elektronik-belum-efektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar