Mungkin di telinga kita-kita
yang suka menamakan dirinya maniak internet istilah buku elektronik/
ebook sudah tidak asing ditelinga. Namun, tidak dengan rakyat Indonesia
yang sebagian besar rakyatnya masih buta internet. Alhasil, pemerintah
Indonesia mencoba terobosan terbaru dalam dunia teknologi dengan
menciptakan buku sekolah elektronik yang disediakan bagi anak SMP dan
SMA negri. Ciptaan ini terkesan bombasitis mengingat Indonesia selama
ini adalah negara yang masih belum bisa bebas dari kertas, malah
sekarang beralih ke internet. Bukankah Indonesia sekarang sedang dalam
masa krisis yang berkepanjangan, apakah tidak mungkin buku elektronik
membawa salah satu permasalahan baru?
Buku sekolah elekronik adalah sebuah produk yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Nasional Indonesia untuk menggantikan semua buku paket yang menggunakan kertas menjadi elektronik via internet. Sebenarnya, isi buku sekolah elektronik sama saja dengan isi buku biasa yang bisa berbentuk cerita, pelajaran, berita, dan gambar. Tetapi yang membedakan adalah isi bukunya di rekam secara elektronik yang bisa disimpan di dalam komputer. Dibandingkan dengan kertas memang buku elektronik merupakan sebuah buku yang tidak akan lapuk, karena bagi beberapa penerbit dengan menerbitkan buku sekolah elektronik, maka keuntungannya bisa berlipat ganda.
Keuntungannya adalah alur pembelian buku sekolah elektronik mudah karena semua berasal dari internet. Para pembeli buku sekolah elektronik bisa masuk ke dalam website penerbit yang menerbitkan buku elektronik, memilih buku yang diinginkan, membayar buku tersebut ke rekening penerbit, lalu mengirimkan bukti pembayaran yang sudah di fotokopi ke alamat penerbit, dan akhirnya bisa mendownload buku elektronik tersebut dan menyimpannya kedalam komputer yang bisa dibuka kapanpun.
Buku sekolah elekronik adalah sebuah produk yang dikeluarkan oleh Direktorat Pendidikan Nasional Indonesia untuk menggantikan semua buku paket yang menggunakan kertas menjadi elektronik via internet. Sebenarnya, isi buku sekolah elektronik sama saja dengan isi buku biasa yang bisa berbentuk cerita, pelajaran, berita, dan gambar. Tetapi yang membedakan adalah isi bukunya di rekam secara elektronik yang bisa disimpan di dalam komputer. Dibandingkan dengan kertas memang buku elektronik merupakan sebuah buku yang tidak akan lapuk, karena bagi beberapa penerbit dengan menerbitkan buku sekolah elektronik, maka keuntungannya bisa berlipat ganda.
Keuntungannya adalah alur pembelian buku sekolah elektronik mudah karena semua berasal dari internet. Para pembeli buku sekolah elektronik bisa masuk ke dalam website penerbit yang menerbitkan buku elektronik, memilih buku yang diinginkan, membayar buku tersebut ke rekening penerbit, lalu mengirimkan bukti pembayaran yang sudah di fotokopi ke alamat penerbit, dan akhirnya bisa mendownload buku elektronik tersebut dan menyimpannya kedalam komputer yang bisa dibuka kapanpun.
Kendala pertama dalam
penggunaan buku sekolah elektronik mungkin terletak pada pemerintah yang
terasa sangat dini dalam mengambil keputusan meluncurkan buku
elektronik untuk sekolah menengah, mengingat internet saja masih belum
ada di beberapa sekolah. Mungkin bagi kebanyakan sekolah di kota besar,
internet sudah terjangkau. Bagaimana dengan yang di daerah. Pemerintah
memang punya dalih sudah menyediakan dana, tetapi bukankah dana yang
masuk saja sudah banyak dikorupsi oleh banyak orang yang terlibat dalam
kepanitian pengadaan buku elektronik?dari kejadian tersebut bisa dilihat
bahwa Indoensia bukanlah negara yang siap untuk pemakaian buku sekolah
elektronik sehingga nantinya bukan manfaat yang di dapat melainkan
kekacauan yang semakin terjadi. Salah satu lagi kendala buku elektronik
belum bisa di akses adalah kecepatan data untuk mendapatkan buku sekolah
elektronik juga menjadi keluhan bagi penduduk di pedalama
Kendala yang lain dalam
pemakaian buku sekolah elektronik adalah peluncurannya yang selalu
diundur oleh presiden, mungkin karena presiden tahu bahwa Indonesia
masih belum siap atau karena urusan lain Hal inilah yang semakin membuat
kita yakin bahwa sebenarnya Indonesia hanyalah salah satu negara yang
mengikuti arus teknologi tinggi hanya tidak tahu bagaimana cara
menggunakannya dan tidak didukung oleh kecakapan pendidikan
Sebenarnya hal mendasar yang membuat kita masih bertanya-tanya adalah apakah dengan menggunakan buku sekolah elektronik tersebut sudah bisa memecahkan masalah pendidikan di Indonesia yang terkenal terbelakang dan lebih lambat dibanding dengan negara serumpun kita seperti Malaysia dan Singapura? Mungkin dalam hal mengurangi dampak global warming sudah jelas dampak penggunaan buku sekolah elektronik sangat dirasa manfaatnya yaitu mengurangi penggunaan kertas. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah Indonesia sudah siap menggantikan kertas dengan elektronik, sedangkan di banyak tempat di Indonesia sekarang sedang mengalami krisis listrik yang berkepanjangan. Bukankah buku sekolah elektronik semakin sulit diakses oleh anak sekolah dan dengan demikian maka bisa dikatakan bahwa nantinya akan kembali kebentuk kertas yang harus di cetak ulang. Bukankah itu hasilnya akan sama saja?
Bagi kebanyakan orang yang berada, adanya buku sekolah elektronik mungkin merupakan salah satu kemudahan teknologi yang bisa dirasakan, tetapi apakah bagi masyarakat yang miskin, kemudahan teknologi yang satu itu bisa memecahkan masalah pendidikan? Bukankah untuk membeli komputer saja mereka tidak mampu, bagaimana dengan kemudahan untuk pembelian buku sekolah elektronik. Bukankah sebaiknya pemerintah menyediakan solusi yang cukup bijaksana mengingat rakyat kita berada di dua kelas yang sangat kontras yaitu kaya dan miskin. Solusi yang ditawarkan pemerintah memang benar yaitu menunda penggunaan buku sekolah elektronik.
Sebenarnya hal mendasar yang membuat kita masih bertanya-tanya adalah apakah dengan menggunakan buku sekolah elektronik tersebut sudah bisa memecahkan masalah pendidikan di Indonesia yang terkenal terbelakang dan lebih lambat dibanding dengan negara serumpun kita seperti Malaysia dan Singapura? Mungkin dalam hal mengurangi dampak global warming sudah jelas dampak penggunaan buku sekolah elektronik sangat dirasa manfaatnya yaitu mengurangi penggunaan kertas. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah Indonesia sudah siap menggantikan kertas dengan elektronik, sedangkan di banyak tempat di Indonesia sekarang sedang mengalami krisis listrik yang berkepanjangan. Bukankah buku sekolah elektronik semakin sulit diakses oleh anak sekolah dan dengan demikian maka bisa dikatakan bahwa nantinya akan kembali kebentuk kertas yang harus di cetak ulang. Bukankah itu hasilnya akan sama saja?
Bagi kebanyakan orang yang berada, adanya buku sekolah elektronik mungkin merupakan salah satu kemudahan teknologi yang bisa dirasakan, tetapi apakah bagi masyarakat yang miskin, kemudahan teknologi yang satu itu bisa memecahkan masalah pendidikan? Bukankah untuk membeli komputer saja mereka tidak mampu, bagaimana dengan kemudahan untuk pembelian buku sekolah elektronik. Bukankah sebaiknya pemerintah menyediakan solusi yang cukup bijaksana mengingat rakyat kita berada di dua kelas yang sangat kontras yaitu kaya dan miskin. Solusi yang ditawarkan pemerintah memang benar yaitu menunda penggunaan buku sekolah elektronik.
Sumber: http://abil-streetteam.blogspot.com/2011/11/manfaat-buku-elektronik-sekolah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar