EBOOK KURIKULUM KTSP 2006, TERBITAN TAHUN 2008-2009

JUMLAH BUKU DALAM DVD-BSE: 1119 DARI 1331 (YANG TELAH DIUPLOAD DI WEBSITE KEMDIKBUD).

Dapatkan DVD-BSE dengan harga Terjangkau di DVD-BSE WEBSITE. Lebih praktis, Lebih hemat biaya, tidak susah-susah Download di internet. DAN PASTI PUAS. Berminat?? Klik di DVD-BSE atau Hubungi 081338153217

Dan Dapatkan Pula DVD BSE Kurikulum 2013 sebagai bonus pembelian DVD BSE paket Komplit.

Cari Blog Ini

Ki Supriyoko :"MERATAKAN MANFAAT BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK"

Surat Kabar Harian “SINAR HARAPAN”, terbit di Jakarta, 24 Juni 2009

MERATAKAN MANFAAT BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK
Oleh: Ki Supriyoko

Coba Anda buka situs http://bse.depdiknas.go.id/ maka sajian pertama kali yang muncul adalah foto dan sambutan Pak Bambang Sudibyo selaku menteri pendidikan nasional. Dalam sambutannya beliau menyatakan pemerintah dengan penuh rasa gembira dan bangga menyuguhkan sejumlah buku teks pelajaran layak-pakai yang hak ciptanya telah dimiliki Departemen Pendidikan Nasional alias Depdiknas.


Suguhan buku-buku teks pelajaran oleh pemerintah tersebut tersedia di situs Depdiknas yang diberi nama Situs Buku Sekolah Elektronik yang disingkat BSE atau e-Book. Sekarang ini jumlah keseluruhan buku teks pelajaran yang disuguhkan ada 407 judul buku yang semuanya sudah dinilai kelayakannya oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Jumlah ini tentu relatif besar, meskipun masih harus ditambah terus untuk memenuhi keperluan pembelajaran di satu sisi serta tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi di sisi yang lain. Banyak kalangan guru dan siswa yang menyambut gembira atas diluncurkannya e-book oleh Presiden SBY beberapa waktu yang lalu; meskipun demikian banyak pula yang sedih tak dapat mengakses fasilitas pemerintah ini dikarenakan berbagai keterbatasan, dan bahkan banyak pula yang tidak mengikuti perkembangan pelayanan Depdiknas tersebut. Itulah heterogenitas masyarakat kita.

Banyak Manfaat

Ketika saya bertemu Pak Bambang selaku menteri pendidikan beliau menyatakan program e-book memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Guru dan siswa dapat setiap saat men-down load atau mengunduh suguhan buku teks pelajaran dari internet tanpa dikenakan beaya sepeser pun alias gratis.
Efektivitas dan efisiensi pendidikan akan terjaga. Satu hal lagi yang mungkin tak dibayangkan banyak orang, program tersebut dapat menambah citra Indonesia di mata masyarakat dunia karena kita mampu memanfaatkan teknologi untuk pendidikan secara tepat.

Banyaknya manfaat e-book atau yang dikenal dengan Program Buku Murah memang tak terbantahkan. Guru dan siswa dapat memperoleh buku teks yang dijamin kelayakannya oleh BSNP, memperoleh buku “terbitan” baru, memperoleh banyak pilihan sesuai dengan minat dan kepentingannya, dapat mengunduh suguhan buku di banyak tempat dan tidak terbatas waktu, dan jangan lupa semua itu dapat diperoleh secara gratis.  Ilustrasinya seorang siswa SMA/MA dalam satu semester memerlukan 17 jenis buku sesuai dengan mata pelajaran dalam kurikulum. Kalau setiap jenis diperlukan 2 judul buku maka ia memerlukan 34 judul buku. Kalau setiap judul buku rata-rata harganya Rp 25.000,oo maka yang bersangkutan memerlukan dana Rp 850.000,oo untuk pembelian buku teks pelajaran di dalam satu semester. Angka ini tentu tidak terjangkau oleh banyak siswa kita dari kalangan ‘the have not’ atau tidak berpunya.

 Jalan keluarnya? Kalau tidak memiliki fasilitas internet siswa tersebut dapat pergi ke warung internet (warnet) berbekal uang Rp 5.000,oo (lima ribu rupiah) untuk menyewa internet selama dua jam guna mengunduh ke-34 judul buku yang diperlukan. Alhasil, dia cukup mengeluarkan uang kurang dari Rp 10.000,oo (sepuluh ribu rupiah) sudah bisa menikmati bukubuku teks pelajaran yang diperlukan dengan memanfaatkan fasilitas e-book. Mau lebih murah lagi? Tidak usah men-down load sendiri di internet tetapi ngopy buku-buku yang sudah dimiliki oleh temannya. Cukup bermodalkan Rp 2.500,oo (dua ribu lima ratus rupiah) untuk membeli CD kosong sudah cukup digunakan untuk memiliki buku yang diperlukan. Apakah men-down load dan mengcopy buku-buku pelajaran tersebut tanpa ijin pengarang atau penulisnya dapat dibenarkan? Dalam hal ini dapat dibenarkan karena hak cipta atas buku tersebut sudah dibeli oleh Depdiknas dan menteri pendidikan menyatakan buku-buku tersebut dapat digandakan, dicetak, difotokopi, dialih-mediakan, dan/atau diperdagangkan oleh perseorangan, kelompok orang, dan/atau badan hukum dalam rangka menjamin akses dan harga buku yang terjangkau oleh masyarakat.

Gaungnya Melemah

Walau program e-book banyak memberikan manfaat bagi sekolah, khususnya guru dan siswa namun harus diakui bahwa program yang relative baru tersebut sekarang mulai melemah gaungnya. Mengapa demikian? Karena di lapangan ditemui banyak kendala untuk menjalankan program tersebut secara maksimal.

Kendala utama yang ditemui di lapangan adalah banyaknya anggota masyarakat kita, khususnya guru dan siswa, yang belum familiar dengan perangkat elektronik komputer dan internet. Di sekolah sendiri banyak SD, MI, SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK yang belum memiliki laboratorium komputer secara memadai. Sekolah seperti ini tidak saja terdapat di luar Jawa tetapi di Jawa saja masih banyak yang mengalaminya. Sebagai akibat dari itu semua maka banyak guru dan siswa SMA, MA dan SMK yang belum mengenal komputer dan internet secara memadai, apalagi dengan siswa SMP dan MTs. Faktor lain, banyak guru dan siswa kita yang lingkungannya memang masih asing dengan perangkat elektronik tersebut. Siswa yang tinggal di daerah “remote” baik di Jawa dan apalagi di luar Jawa banyak yang mengalami hal ini. Akibatnya mereka tidak mungkin memanfaatkan program e-book yang dibanggakan oleh Depdiknas itu. Jadi, program e-book cenderung dinikmati oleh guru dan siswa kita yang sekolahnya telah memiliki laboratorium komputer secara memadai dan/atau yang tinggal di daerah perkotaan dan daerah-daerah yang familiar dengan perangkat elektronik.  Kendala tersebut sebaiknya sesegera mungkin diatasi oleh pemerintah sebelum menimbulkan ketidak-adilan baru dalam pendidikan !!!*****


BIODATA SINGKAT

Prof. Dr. Ki Supriyoko, S.D.U., M.Pd. adalah pamong Tamansiswa serta mantan sekretaris Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Indonesia
Sumber:  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar